Pernahkah anda memperhatikan kondisi bahkan masalah yang ada seputar
pendidikan? Mungkin sebagian orang tidak peduli dengan masalah
pendidikan, hal ini disebabkan karena asumsi publik yang menyatakan
bahwa masalah pendidikan adalah masalah pemerintah.
Saat ini yangs edang kita rasakan ialah ketertinggalannya mutu
pendidikan dengan bangsa lain. Baik itu pendidikan formal maupun
nonformal. Hal tersebut dapat dibandingakan dengan strandart mutu
pendidikan yang ada pada negara lain.
Banyak dilihat pendidikan dipelosok desa yang semakin memprihatinkan
keadannya dengan ketidak
lengkapannya sumber daya yang digunakan untuk
pelaksanaan pendidikan tersebut. Hal tersebut menimbulkan seatu
pertanyaan, lalu sebenarnya apakah pemerintah hanya mengutamakan
pendidikan yang ada di kota besar karena dianggap memiliki kualitas yang
lebih baik dari segi manapun ?
Jika jawaban dari sebuah pertanyaan tersebut dibenarkan maka yang
terjadi ialah pemunculan sebuah kata-kata yaitu sebuah kebodohan belaka.
Jika banyak yang beranggapan bahwa pendidikan di kota memiliki kualitas
yang baik itu semua masih belum dapat dibuktikan dengan semakin
maraknya tawuran antar pelajar di wilayah kota-kota besar, terutama ibu
kota.
Dalam hal ini sebenarnya penyebab rendahnya kualitas pendidikan yang
ada di Indonesia ialah masalah keefektifan serta keefesiensian standart
dari pengajaran itu sendiri. Hal ini juga berarti bahwa komponen yang
ada dalam pendidikan juga berperan penting, slaah satunya tenaga
pendidik.
Masalah-masalah lainnya yang dihadapi oleh dunia pendidikan Indonesia
lainnya ialah rendahnya prestasi siswa. Dalam hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi siswa tersebut yang dapat berupa
faktor lingkungan, sosial serta ekonomi.
Hal ini semakin terbukti dengan pemaparan yang dijabarkan langsung
oleh UNESCO bahwa indeks prestasi manusia yang ada pada Indonesia makin
menurun dan negara kita ini, negara yang kita sebut dengan negara yang
memiliki cita-cita tinggi terhadap setiap anak bangsanya menduduki
peringkat ke-109 di antara 174 negara di dunia.
Dengan sekian banyaknya rusaknya moral anak bangsa, pemerintah sudah
mencoba untuk meperbaiki itu semua dengan melibatakan aspek Ketuhanan
sebagai salah satu aspek bahan ajaran pendidikan yang ada di Indonesia.
Lewat kajian kerohanian seseorang akan mnegenal dengan bahwa tujuan
agama ialah tidak hanya memintingkan kehidupan di dunia akan tetapi.
Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau
perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-bidang studi yang
mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan
soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta
menyimpulkannya.
Dalam hal ini juga dapat dicarikan solusi tentang masalah masalah
yang telah sebelumnya diuraiakan di atas ialah Rendahnya kualitas guru,
misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga
diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan
kualitas guru.
Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan
kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga
dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar