Angin
semilir dan barisan terumbu karang tersembul di permukaan laut dengan beraneka
bentuk disertai hamparan pasir putih halus seolah jadi ciri khas bagi obyek
wisata yang satu ini. Sejak tiba, kita akan disuguhi kombinasi gradasi warna
air laut yang sangat indah. Pantai Tureloto yang terletak di Desa Balefadoro
Tuho, Kecamatan Lahewa, ini mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Kabupaten Nias
Utara memang memiliki ciri khas pantai yang sangat unik. Dampak gempa tahun
2005 menjadikan beberapa pantai khususnya di pesisir Lahewa yang semula berada
di dasar laut menjadi muncul ke permukaan. Sehingga bukan saja terumbu karang
yang muncul ke permukaan laut, melainkan juga hamparan pasir putih yang
semula berada di kedalaman 10 meter di dasar laut dapat kita pijak dengan
ketinggian air yang bervariasi.Tak sulit
untuk mencapai pantai ini. Pemerintah Kabupaten Nias Utara tampaknya berniat menjadikan
Pantai Tureloto sebagai obyek wisata andalan. Untuk mencapai Pantai Tureloto
kita dapat menggunakan mobil atau
kendaraan roda dua. Jalannya pun bagus
sehingga sangat mudah dicapai, kita hanya menempuh jarak 5 km tugu Pelabuhan
Lahewa.
Perhatian
Pemda dan Aparat Desa
Tak pelak
lagi, perekonomian di Pantai Tureloto tengah menggeliat. Sebagai salah satu
pantai wisata andalan Kabupaten Nias Utara, pemerintah daerah terlihat
sudah mulai memberikan perhatian terhadap perkembangan obyek wisata yang satu
ini. Dengan menggunakan APBD 2012, Pemda Nias Utara membangun 5 pondok dan
jalan setapak dari pavingblock bagi wisatawan.
Masyarakat
Desa Balefadoro Tuho, yang terdiri dari 2 dusun, yang rata-rata penduduknya
adalah nelayan dan petani itu bahu-membahu menjaga aset daerah dengan membangun
komitmen bersama. Sesuai hasil musyawarah masyarakat desa bersepakat untuk
tidak menggunakan pasir pantai di wilayah desa mereka untuk dieksplorasi dan
menjaga keberadaan terumbu karang di wilayah pantai desa mereka.
Hal yang
baik ini cukup mendapat respons dari wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata
Pantai Tureloto, Kecamatan Lahewa. Mereka tidak sembarangan membuang sampah ke
laut dan turut menjaga kebersihan lingkungan sekitar pantai.
Salah
seorang pengunjung, Kurniawati Daeli dari Gunungsitoli, kepada NBC mengatakan,
“Pantai Tureloto sangat indah dan bersih. Sangat puas mandi-mandi di sini.”
Namun,
begitu sebagai wisatawan seperti Kurniawati berharap agar pemda menyediakan
kamar mandi yang layak. “Memang ada kamar mandi di sebelah sana, tetapi tidak
ada airnya.“
Saat NBC
mengonfirmasinya kepada salah seorang pedagang yang berjualan di sekitar Pantai
Tureloto, ibu penjual mi sop itu menjawab, “Kamar mandi sudah ada sejak
Kabupaten Nias Utara belum dimekarkan. Meski bangunannya bagus dan sebenarnya
sudah bisa dipakai, tetapi belum diserahterimakan oleh Kabupaten Nias ke
kabupaten Nias Utara, itu yang membuat kami jadi takut mau mengelola kamar
mandi itu.”
Mungkin
perlu perhatian lebih dari Pemerintah Nias Utara dan masyarakat Desa Tureloto
untuk menata dengan baik pengelolaan Pantai Tureloto. Menjaga dan melestariakan
Pantai Tureloto menjadi tanggung jawab bersama agar pantai yang baru menggeliat
perekonomiannya ini tidak ternoda oleh pihak-pihak yang hanya memikirkan
eksploitasi tanpa mengedepankan kearifan lokalnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar